CALIFORNIA (SuaraMedia News) - Google terus menunjukkan eksistensinya dan berinovasi untuk memberikan layanan kepada pengguna setianya. Yang terbaru, Google dikabarkkan tengah mengembangkan layanan khusus dibidang musik.
Techradar, Rabu (21/10/2009), menerima kabar kalau Google akan menamai layanan musiknya tersebut dengan Google Audio. Rumor lain juga menyebutkan, Google telah menggandeng beberapa label musik untuk mengisi konten Google Audio ini.
Namun hingga kini, belum ada kabar mengenai layanan musik ala Google ini secara detil. Termasuk apakah Google Audio akan mengadopsi seperti yang dilakukan oleh Google China. Layanan mesin pencari nomor satu itu memang mempunyai layanan musik sejenis di negeri Tirai Bambu tersebut.
Layanan tambahan yang diadopsi Google China itu, memang menyisipkan fitur untuk mengunduh musik, selain fitur mesin pencari yang menjadi andalan Google. Tapi memang, untuk sementara, layanan seperti itu hanya bisa ditemui di China saja.
Sementara itu, Google tengah tersandung masalah. Raksasa internet itu dituduh secara sengaja dan ilegal memindai karya tulis penulis China untuk materi perpustakaan digital, Google Books.
Berdasarkan keterangan dari lembaga bernama China Written Works Copyright Society (CWWCS), ada sekira 18.000 buku yang merupakan hasil karya 570 penulis China yang telah dipindai Google dan dimasukkan ke dalam daftar perpustakaan digital mereka.
Yang membuat China geram, Google tidak meminta izin terlebih dahulu kepada para penulis buku tersebut. Selain itu, akses perpustakaan digital itu pun dibatasi hanya bagi mereka yang berada di Amerika.
"Pelanggaran yang dilakukan Google terhadap para penulis China sangat tidak bisa diterima," kata Deputy Director General CWWCS Zhang Hongbo seperti dikutip dari China Daily.
Pemerintah China melalui lembaga administrasi hak cipta nasional atau National Copyright Administration, berjanji akan menekan pemerintah AS untuk menangani permasalahan ini hingga tuntas.
"Sejauh ini tidak ada penulis yang mengaku bahwa Google telah meminta izin untuk memindai karya-karya mereka," kata Zhang.
Sementara itu, Google sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini. Google tercatat telah memindai jutaan buku dengan hak cipta di bawah pengawasan AS sejak 2004.
Berdasarkan perjanjian yang ditawarkan Google, penulis yang hasil karyanya dipindai oleh Google akan menerima kompensasi sebesar USD60 per buku. Selain itu, penulis juga mendapatkan royalti sebesar 63 persen dari setiap akses hasil karyanya.(okz)
www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar