PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat, tuberkulosis paru boleh dikatakan relatif mulai langka. Dalam urutan penyakit-penyakit yang disusun menurut frekuensi, baik morbiditas maupun mortalitas, tuberkulosis paru menduduki tempat yang jauh lebih rendah dibanding penyakit-penyakit seperti kanker dan kelainan-kelaianan kardiovaskular. Hal ini adalah berkat tingginya standar hidup (kondisi perumahan, gizi, dan sebagainya) dan kemajuan-kemajuan dalam cara pengobatan.
Di Indonesia faktor-faktor tersebut diatas masih banyak memerlukan perbaikan dan frekuensi penyakit tuberkulosis paru masih cukup tinggi. Hasil penelitian penulis pada tahun tujuh puluhan terhadap ribuan buruh perusahaan, pegawai kantor, mahasiswa dan pelajar, yang menjalani pemeriksaan Roentgen (check-up) secara massal, menujukkan angka yang masih cukup tinggi, yaitu sekitar 3% ditemui adanya kelainan yang didiagnosis sebagai proses spesifik (tuberkulosis). Penelitian yang dilakukan oleh suatu tim WHO didaerah Yogyakarta dalam kurun waktu yang sama, dengan disertai pemeriksaan bakteriologik, menunujukkan hasil yang kurang lebih sama.
Download Selengkapnya DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar